Sabtu, 25 Februari 2017
Jumat, 03 Februari 2017
RENUNGAN SANG TERATAI
By. Rizka Ayu Ramadhani
Purbalingga,
3 Februari 2017
18.45
WIB
Lantunan
percikan air dan rintik hujan,
Menemaniku
di malam yang sunyi dan sepi ini
Angin
malam meniupkan tiap helai rambutku..
Entahlah
berapa jam lagi aku merenung,
Hingga
jam pasir pada tetes terakhir..
Sembari
mengukir pena hitam,
Ku
teringat kenangan saat bersamamu
Ku
tertegun dalam lamunanku,
dengan harap pasti kau menemuiku
Kau
tahu?
Bagaikan
di musim semi,
Bunga-bunga
yang indah selalu menemaniku
Kau
ada di saat ku membutuhkanmu
Kau
menghentikan deru nafas ini untuk sesaat
Pesona
indah senyummu,
Cemerlang
bola matamu,
Wajahmu
memancarkan cahaya yang suci
Layaknya
digurun pasir,
Kau hadir hanya fatamorgana belaka
Sebelum
kau tahu cinta ini hanya untukmu
Meski
tlah berakhir cerita kita,
Kan
ku simpan namamu selamanya...
Kasih
kau tahu?
Syair
ini ku tuliskan untukmu..
Sebagai
tanda rasa cintaku padamu
Masa
demi masa tlah kita lalui bersama
Hingga
ku tlah biarkan rasa ini hadir...
Mungkin
ini hanya anganku,
Kau
pasti tahu hancurnya hatiku..
Saat
sang teratai memancarkan ke indahan
Hingga
teratai menguning dan layu,
Bagaikan
cinta tak ber Tuan...
Perih...
Pedih...
Sakit...
Nafas
ini kembali sesak,
Jerit
tangis dan tawamu masih terngiang di benakku
Terlintas
sepi...
Mungkin
kau hanya memberi harapan palsu,
Ku
mencoba merelakanmu..
Perlahan
ku melupakanmu..
Demi
sahabat sejatiku,
Dosakah
aku Tuhan?
Aku
tlah mencintainya...
Angin,
Kau
tahu?
Ku
masih di sini merangkai indah bunga musin semi,
Tetaplah
menjadi angin malamku..
Selama
hati ini masih dapat merasakan,
Selama
mata ini dapat melihat,
Selama
denyut nadi itu masih ada,
Selama
itu pula ku masih mengharapkan kau kembali..
Sampai
akhir hidup ini...
Kamis, 02 Februari 2017
Langganan:
Postingan (Atom)