Dengan strategi perang yang cerdas, walaupun tidak dimungkiri "dibumbui" dengan kekejian, Genghis Khan melakukan penaklukan dan mendirikan kekaisaran darat dengan wilayah terluas di dunia pada awal abad ke-13. Dia hanya butuh waktu 20 tahun untuk menduduki dan menguasai wilayah yang setara dengan empat kali wilayah kekuasaan Alexander Agung dan dua kali daerah penaklukan Romawi.
Genghis Khan mampu melakukannya dengan berbagai kelebihan dan karakter kepemimpinan alami yang dimilikinya. Yang menurut John Man, penulis buku ini, tidak dipunyai oleh para pemimpin modern, baik di bidang bisnis maupun pemerintahan.Kelebihan itu adalah kemampuan Genghis Khan terus mengembangkan kualitasnya untuk mencapai level yang lebih tinggi. Berdasarkan Peter Principle, seseorang akan terusmendapat promosi jabatan hingga dia mencapai tahap ketika dia ndak dapat dipromosikan lagi.
Ada kualitas kepemimpinan Genghis Khan yang ndak tercakup dalam enam prinsip dasar di atas, di antaranya adalah mau menerima kritik dan tidak menutupi kekurangannya. Penguasa yang lemah cenderung menutupi kekurangannya dengan mengklaim diri sebagai orang pandai.Namun pemimpin besar seperti Genghis Khan dapat mengakui kekurangannya dan tidak gengsi meminta bantuan kepada pihak lain untuk menutupi kekurangan itu. Genghis Khan dari bangsa pengembara buta huruf menggandeng orang bukan Mongol. Dia merekrut Tatar-Tonga dari bangsa Uighur yang sudah mengenal tulisan untuk menuliskan hukum dan mencatat sejarah kehidupan serta penaklukan yang dirangkum dalam Wie Secret History.
Genghis Khan juga tidak segan mengangkat rekan yang lebih pintar dan cerdas dibanding dirinya, contohnya Yelu Chucai dari bangsa Liao untuk mendampinginya. Tidak seperti pemimpin pemerintahan dan perusahaan saat ini yang menganggap orang terbaik dan berbakat bukan sebagai aset, tetapi lebih sebagai ancaman. Peresensi adlah Siti Khalifah K, Praktisi pendidikan dan penikmat buku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar